sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Susul IHSG, Rupiah Hari Ini Menguat Tipis 6 Poin ke Rp14.355 Per Dolar AS

Market news editor Anggie Ariesta
17/12/2021 15:42 WIB
Menyusul penguatan di pasar modal, nilai rupiah juga ikut mengalami penguatan sebanyak 6 poin ke level Rp14.355 per dolar Amerika Serikat (AS).
Susul IHSG, Rupiah Hari Ini Menguat Tipis 6 Poin ke Rp14.355 Per Dolar AS. (Foto: MNC Media)
Susul IHSG, Rupiah Hari Ini Menguat Tipis 6 Poin ke Rp14.355 Per Dolar AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menyusul penguatan di pasar modal, nilai rupiah juga ikut mengalami penguatan sebanyak 6 poin ke level Rp14.355 per dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini menunjukkan rupiah telah berhasil keluar dari tekanan sentimen dalam dan luar negeri.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar melemah pada perdagangan hari ini tetapi tetap tinggi di bawah tekanan. Hal itu karena sentimen varian Omicron dan kebijakan bank sentral beberapa negara.

"Karena investor mencerna kejutan kenaikan suku bunga dari Bank of England (BOE), dan Bank Sentral Eropa (ECB) mengadopsi sikap yang lebih hawkish," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (17/12/2021).

Selain itu, sentimen yang mempengaruhi adalah Bank sentral utama AS telah mengadopsi kebijakan yang berbeda karena ketidakpastian tentang dampak varian omicron Covid-19 pada pemulihan ekonomi tetap ada. Perdebatan tentang sejauh mana bank sentral harus bertindak untuk mengekang inflasi yang tinggi juga terus berlanjut.

Dalam sebuah langkah yang mengejutkan pasar, Bank of England (BOE) menaikkan suku bunga menjadi 0,25% ketika menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, menjadi bank sentral Kelompok 7 (G7) pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal COVID-19.

Sementara itu ECB, dalam keputusan kebijakannya sendiri yang diturunkan pada hari yang sama dengan BOE, mengumumkan rencana pengurangan aset selama kuartal mendatang. Namun, bank sentral juga menekankan fleksibilitas kebijakan.

Di Asia Pasifik, Bank of Japan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari sebelumnya, di mana mempertahankan suku bunga tidak berubah pada -0,10%. Ini mempertahankan nada dovishnya tetapi dapat mengurangi pendanaan darurat COVID-19

Sementara sentimen domestik, pelaku pasar optimis virus omicron yang terdeteksi di Indonesia bisa ditanggulangi secepatnya oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo meminta masyarakat agar waspada tapi perkembangan omicron ini jangan membuat kita panik dan masyarakat yang belum divaksin agar segera divaksin.

Kemudian semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin. Hanya vaksin inilah yang bisa menahan laju berkembangnya virus omicron di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada dalam kisaran 3,2 persen sampai 4 persen. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani di 4 persen.

Walaupun sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 4,9 persen dari sebelumnya 5,9 persen di tahun 2021 akibat varian Covid-19 baru yaitu Omicron yang sudah menyebar di berbagai negara.

Dalam perdagangan akhir pekan, rupiah ditutup menguat tipis. Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp14.330-Rp14.390. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement