Setelah terpotong ongkos penjualan, administrasi, hingga kerugian atas selisih kurs, maka laba sebelum pajak BLTZ menembus Rp21,6 miliar.
Neraca BLTZ tak banyak perubahan signifikan, dengan total aset mencapai Rp2,15 triliun, terdiri dari utang Rp1,68 triliun, dan modal Rp467,9 miliar.
Kas akhir Juni tersisa Rp257,25 miliar, setelah perusahaan mengeluarkan sekitar Rp81,4 miliar dari awal tahun untuk aktivitas pendanaan hingga investasi.
Sebagai informasi tambahan, dari data RTI Business, saham BLTZ naik 3,66 persen ke Rp1.985 pada penutupan perdagangan Senin ini (12/8).
(Fiki Ariyanti)