IDXChannel - Emiten gerai minuman, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) membukukan laba bersih sebesar Rp4,16 miliar sepanjang Januari-September 2023. Realisasi tersebut merosot 38,31 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,74 miliar.
Dari laporan keuangan sembilan bulan 2023, Kamis (23/11), perseroan meraup kenaikan pendapatan menjadi Rp100,13 miliar, meski tipis sebesar 4,29 persen. Sementara sebelumnya tercatat Rp96,01 miliar.
Hanya saja, pendapatan tersebut tergerus oleh beban pokok penjualan yang mengalami peningkatan dari Rp38,56 miliar di Januari-September 2022 menjadi Rp48,67 miliar sepanjang periode yang sama 2023.
Belum lagi beban bunga bank yang memberatkan keuangan emiten yang baru listing di BEI pada Juli 2023 itu. Beban bunga bank selama sembilan bulan ini sebesar Rp363,36 juta, sedangkan periode sebelumnya tercatat nihil.
Selain itu, jumlah liabilitas atau utang TGUK membengkak menjadi Rp22,49 miliar per 30 September 2023 dibanding posisi akhir 2022 yang sebesar Rp16,88 miliar.
Untuk total ekuitas justru melonjak signifikan dari Rp59,28 miliar pada 31 Desember lalu menjadi Rp175,52 miliar di periode akhir September ini. Itu disebabkan salah satunya karena ada tambahan modal disetor sebesar Rp95,03 miliar.
Sementara jumlah aset perseroan juga melesat dari Rp76,16 miliar di akhir tahun lalu menjadi Rp198,02 miliar pada akhir September 2023.
Di mana aset lancar maupun tidak lancar perseroan membumbung masing-masing menjadi Rp72,42 miliar dan Rp125,59 miliar dari sebelumnya Rp8,02 miliar dan Rp68,14 miliar.
Sekadar informasi, saham TGUK pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,93 persen ke level 109. Penguatan terjadi hampir sepanjang perdagangan, meskipun saham emiten minuman dengan merek Teguk itu sempat melemah ke 107, namun bisa bangkit lagi ke zona hijau hingga akhir sesi II.
(FAY)