sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Teknik Valuasi Saham: Cara Mengidentifikasi Saham Undervalued

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
29/08/2023 16:02 WIB
Teknik valuasi membantu investor untuk menilai apakah saham tersebut sedang diperdagangkan dengan valuasi yang lebih rendah (undervalued) daripada nilai pasar.
Teknik Valuasi Saham: Cara Mengidentifikasi Saham Undervalued. (Foto: Freepik)
Teknik Valuasi Saham: Cara Mengidentifikasi Saham Undervalued. (Foto: Freepik)

Pertanyaannya, berapa bunga yang akan didapatkan si A setiap tahun? Jawabannya: si A akan memperoleh bunga sebesar Rp5 juta per taham (dari Rp100 juta dikali 5 persen).

Nah, bagaimana kalau pertanyaannya kita balik. Jika si A mau mendapatkan pendapatan dari bunga deposito sebesar Rp10 juta per tahun, dengan tingkat bunga 5 persen per tahun, berapa besaran deposito yang harus diinvestasikan oleh si A?

Jawabannya: si A harus menaruh duit sebesar Rp200 juta di deposito. Angka ini didapat dengan cara membagi Rp10 juta dengan 5 persen.

Berdasarkan ilustrasi di atas, bunga Rp10 juta tersebut adalah arus kas (cash flow) yang didapatkan si A dari investasi di instrumen deposito. Sedangkan, 5 persen merupakan discount rate alias tingkat diskonto dan Rp200 juta adalah valuasi dari aset deposito si A.

Jadi, formula gampangnya: Valuasi = arus kas/tingkat diskonto

Nah, di dunia investasi saham, cash flow yang didapatkan seseorang berasal dari dividen.

Contohnya begini, masih mengutip Budiman (2020), sebuah perusahaan ABC membagikan dividen Rp500 per saham setiap tahunnya dan tingkat diskonto yang kita tentukan sebesar 10 persen.

Untuk menghitung berapa valuasi dari saham tersebut, sama seperti hitungan di atas, yakni dengan membagi cash flow (berupa dividen per tahun) dengan tingkat diskonto.

Perhitungannya begini: Valuasi saham = Rp500 per lembar ÷ 10 persen

                                                                           = Rp5.000 per lembar saham

Ini artinya, nilai wajar saham perusahaan tersebut adalah sebesar Rp5.000 per saham.

Tentu saja, ilustrasi di atas hanyalah versi sederhana dari DCF. Untuk mempelajari lebih jauh DCF, bisa membaca karangan Budiman (2020) atau sejumlah buku teknik valuasi lainnya.

Identifikasi Saham Undervalued

Mengidentifikasi saham undervalued melibatkan analisis mendalam terhadap perusahaan dan aspek-aspek fundamental yang mempengaruhi valuasi saham.

Seiring dengan itu,sejumlah langkah yang dapat diambil untuk mengidentifikasi saham undervalued melalui teknik valuasi saham adalah:

  1. Analisis Laporan Keuangan

Melakukan analisis mendalam terhadap laporan keuangan perusahaan untuk memahami kinerja finansial, pertumbuhan pendapatan, dan keuntungan.

Membandingkan rasio-rasio keuangan dengan pesaing dan industri dapat memberikan gambaran apakah saham diperdagangkan dengan valuasi yang rendah.

  1. Membandingkan dengan Rasio Historis

Membandingkan rasio valuasi saat ini dengan rasio historis perusahaan dapat membantu mengidentifikasi apakah saham sedang diperdagangkan di level valuasi yang lebih rendah dari biasanya.

  1. Analisis Industri dan Pasar

Menganalisis industri tempat perusahaan beroperasi dan membandingkan valuasi saham dengan pesaing di industri yang sama dapat membantu menilai apakah saham memiliki potensi pertumbuhan yang belum terefleksi dalam harga pasar.

  1. Menggunakan Beberapa Metode Valuasi

Sebaiknya menggunakan beberapa metode valuasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang nilai intrinsik saham. Jika beberapa metode valuasi mengindikasikan bahwa saham undervalued, ini dapat menjadi tanda positif.

Singkat kata, teknik valuasi saham adalah alat yang berguna bagi investor untuk mengidentifikasi saham yang undervalued.

Penggunaan metode-metode valuasi yang beragam dan analisis mendalam terhadap faktor-faktor fundamental perusahaan dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih informan.

Namun, perlu diingat bahwa valuasi saham bukanlah ilmu pasti, dan faktor-faktor eksternal juga dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, diversifikasi dan pemahaman menyeluruh tentang pasar modal tetap penting dalam mengambil keputusan investasi. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement