Di sisi kebijakan, sejumlah laporan media menyebut Gaikindo dan Kementerian Perindustrian tengah mengusulkan insentif otomotif kepada Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mendorong penjualan mobil yang melemah sepanjang tahun ini.
Insentif tersebut diperkirakan mirip dengan skema masa pandemi Covid-19, yaitu penurunan PPnBM untuk kendaraan LCGC dan mobil yang memenuhi syarat dengan harga Rp200 juta-Rp250 juta, mesin di bawah 1.500 cc, dan kandungan lokal minimum 80 persen.
Menurut CGSI, skema tersebut, jika jadi diterapkan, berpotensi menguntungkan Astra.
CGSI menilai peluncuran Veloz Hybrid dapat membantu Astra menjaga momentum penjualannya di tengah pasar yang lesu. Potensi insentif pemerintah juga menjadi katalis tambahan.
Meski belum memasukkan dampak kebijakan tersebut dalam proyeksinya, CGSI menghitung bahwa setiap kenaikan 1 persen volume penjualan kendaraan roda empat (4W) akan meningkatkan laba bersih Astra sebesar 22 basis poin.