Pada tahun 2023, perseroan tetap optimistis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13-15%. Belanja modal dianggarkan sebesar Rp1 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi Perseroan.
Anggaran belanja (capex) juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
Dengan mempertimbangkan arus kas dan kebutuhan dana operasional maupun investasi, perseroan akan mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45-55% dari laba bersih.
(YNA)