Pefindo bisa menurunkan peringkat jika ADHI mempunyai utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan pendekatan agresif terhadap proyek-proyek terkait investasi atau lebih lemah dari perkiraan eksekusi pada buku pesanannya, menghasilkan peningkatan leverage dan melemahnya minat rasio cakupan secara berkelanjutan.
"Kami juga dapat menurunkan peringkat jika kami yakin dengan peringkat ADHI akses terhadap pendanaan memburuk, yang dapat berdampak pada kapasitasnya untuk membayar utangnya," tulis Pefindo.
Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika terdapat bukti lemahnya dukungan dari sektor tersebut pemerintah tercermin dari divestasi besar-besaran atau rentang kendali yang lebih rendah, atau ada tidak adanya indikasi dukungan luar biasa dari pemerintah ketika ADHI berada di bawah kesulitan keuangan.
ADHI merupakan perusahaan kontraktor milik negara yang bergerak di bidang utama menyediakan jasa konstruksi. Bisnisnya yang digarap ADHI di antaranya konstruksi, teknik, pengadaan, dan konstruksi (EPC), properti dan retail, dan infrastruktur investasi. Per 31 Desember 2023, pemerintah Indonesia memegang 64,3 persen saham ADHI dan sisanya dimiliki oleh masyarakat.
(DES)