sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

The Fed Buka Peluang Naikkan Suku Bunga hingga 1 Persen

Market news editor Febrina Ratna
15/07/2022 06:44 WIB
The Fed kemungkinan besar akan menaikan suku bunga setelah data inflasi AS melesat ke level tertinggi dalam 40 tahun.
The Fed Buka Peluang Naikkan Suku Bunga hingga 1 Persen
The Fed Buka Peluang Naikkan Suku Bunga hingga 1 Persen

IDXChannel – Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed), Christopher Waller mendukung kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikan suku bunga hingga 1persen. Terutama jika data ekonomi mendatang menunjukkan belanja konsumen yang meningkat.

Waller dalam pidatonya pada Kamis (14/7/2022) mengatakan dukungannya terhadap kenaikan suku bunga sebesar 0,75 persen pada pertemuan The Fed dua pekan ke depan. Sebab, laporan Pemerintah AS menunjukkan inflasi konsumen meningkat ke level tertinggi dalam 40 tahun.

Meski begitu, sejumlah data ekonomi akan dirilis sebelum pertemuan bank sentral, termasuk laporan tentang penjualan ritel Juni serta laporan penjualan dan harga rumah.

Jika angka-angka itu lebih kuat dari yang diharapkan maka kemungkinan besar The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi. “(Data ekonomi) yang lebih kuat dari yang diperkirakan akan membuat saya condong ke arah kenaikan yang lebih besar,” ujar Waller dikutip dari APNews.com pada Jumat (15/7/2022).

Sebelumnya, laporan inflasi AS menunjukkan lonjakan hingga 9,1 persen pada Juni 2022 dibandingkan Juni tahun lalu,. Inflasi tersebut merupakan yang terbesar sejak 1981.

Meskipun, sebagian besar inflasi didorong oleh tingginya harga makanan dan gas. Namun, kenaikan harga meluas dan semakin cepat di negara tersebut, terutama untuk biaya sewa, makanan restoran, dan layanan medis.

Dalam sesi tanya jawab, Waller pun menyarankan kenaikan suku bunga 1 poin penuh atau 1 persen pada pertemuan The Fed berikutnya yang akan digelar akhir bulan ini. Meskipun kemungkinan tersebut lebih kecil dibandingkan proyeksi 80 persen pelaku pasar yang memproyeksi kemungkinan kenaikan 0,75 persen berdasarkan catatan CME group .

Meski begitu, Waller menekankan bahwa laporan inflasi konsumen yang mengkhawatirkan kemungkinan mendorong kenaikan suku bunga 0,75 persen, daripada kenaikan 0,5 persen yang disarankan Ketua The Fed Jerome Powell.

Di sisi lain, Waller mengabaikan kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin mendekati resesi. Dia menunjuk kenaikan peluang kerja yang sehat tahun ini dan tingkat pengangguran yang mendekati level terendah dalam setengah abad.

Data pekerja tersebut membuatnya yakin ekonomi lebih baik. “(Itu) membuat saya merasa cukup yakin bahwa ekonomi AS tidak memasuki resesi pada paruh pertama tahun 2022 dan bahwa ekspansi ekonomi akan terus berlanjut,” ujarnya.

Jika The Fed kembali menaikkan suku bunga maka kebijakan tersebut menandai kelanjutan kebijakan suku bunga tinggi untuk melawan inflasi. Meski begitu, kenaikan suku bunga yang lebih cepat dapat meningkatkan risiko resesi. Di sisi lain, The Fed belum pernah menaikkan suku bunga hingga 1 persen dalam beberapa dekade terakhir. (FRI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement