Selain itu, perseroan juga telah membeli tanah untuk membangun Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Cianjur seluas 30.707 meter persegi, yang saat ini dalam proses perizinan. Rencananya RPA ini akan dibangun pada Desember 2023.
Sementara itu, perseroan melihat prospek industri perunggasan masih positif di masa depan, dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia usai Covid-19. Didukung jumlah populasi yang memadai, perseroan optimistis prospek dan kebutuhan ayam di Indonesia akan terus meningkat.
Ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri makanan dan minuman pada 2022, tercatat sebesar Rp813,06 triliun, naik 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp775,10 triliun.
Secara khusus, pada ayam ras pedaging BPS mencatat pada 2022 terjadi penurunan harga rata-rata tahunan dibanding 2021. Tingkat harga yang terjadi lebih tinggi mencapai Rp21.202 per kilogram (kg) dibanding 2022 sebesar Rp21.118 per kg.
"Kondisi pasar yang dinamis ini tidak menghalangi perseroan untuk meningkatkan penetrasi pasar, baik secara langsung dan tidak langsung," ucap Aditya.