Meski begitu, belum ada angka spesifik ihwal volume produksi. Nur menyebut pihaknya sedang berdikusi untuk menentukan rencana kerja ke depan, termasuk target volume produksi.
Hingga September 2023, penjualan logam TINS turun menjadi 11.100 MT, jatuh 28% yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Angka tersebut juga cukup jauh dari 2021 full year yang mencapai 26.602 MT.
Lemahnya penjualan sejalan dengan tingkat produksi logam yang melandai hingga kuartal III 2023, yakni mencapai 11.540 MT alias turun 18% yoy. Secara historis, angka ini merosot setidaknya dalam dua tahun terakhir. Pada akhir 2021, produksi logam TINS mencapai 26.465 MT.
“Tahun 2024 kami fokus melakukan kegiatan penambangan yang pada tahun ini sempat tertunda. Kami fokus penambangan di laut,” ujarnya.
(FRI)