Secara fundamental, UNTR adalah perusahaan dengan kinerja yang baik, namun harga sahamnya jatuh karena imbas krisis moneter. Maka dari itulah Lo Kheng Hong berani menginvestasikan modal pada emiten tersebut.
Strategi serupa juga pernah dilakukan Li Lu, investor kawakan dari China yang kerap dijuluki Warren Buffet-nya China. Li Lu membeli saham Timberland saat harganya tengah jatuh, namun dibarengi dengan analisa fundamental yang baik.
Saat itu, saham Timberland jatuh karena perusahaan tengah menerima banyak tuntutan hukum. Namun secara fundamental, Timberland adalah memiliki usaha yang menguntungkan dan kinerjanya pun baik.
Dari pengalaman kedua investor senior di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk serok saham di harga rendah, seorang investor tetap harus menganalisa performa emiten secara fundamental dan mengetahui penyebab penurunan harga.
Dari situ investor dapat mempertimbangkan, apakah harga jatuh karena imbas eksternal, ataukah karena kinerja dan tata kelola usaha yang sangat buruk? Sehingga dapat diketahui, apakah sahamnya layak untuk dikoleksi.