IDXChannel - Induk usaha Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat total liabilitas perseroan per akhir September 2024 turun sebesar 38 persen dibanding posisi akhir 2023.
Total liabilitas BNBR per 30 September ini tercatat sebesar Rp2,75 triliun atau turun signifikan dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp4,44 triliun. Itu artinya liabilitas berkurang Rp1,68 triliun.
Sementara perubahan total aset tercatat 0,3 persen atau Rp18,10 miliar dari Rp7,10 triliun per 31 Desember lalu menjadi Rp7,08 triliun per 30 September 2024.
Manajemen BNBR dalam keterbukaan informasi BEI mengungkapkan empat penyebab turunnya total liabilitas atau kewajiban perseroan.
Pertama, penurunan pinjaman jangka pendek disebabkan oleh penyelesaian Sebagian pinjaman kepada para kreditur perseroan.
Kedua, penurunan beban akrual disebabkan oleh penurunan atas denda keterlambatan bayar serta bunga sebagai akibat telah dilakukannya restructuring atas beberapa kewajiban perusahaan.
Penyebab ketiga, penurunan uang muka pelanggan sehubungan dengan telah diakui sebagai pendapatan periode berjalan.
"Dan keempat, penurunan pinjaman jangka panjang disebabkan oleh telah terdapat perjanjian penyelesaian kewajiban yang akan dilakukan melalui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)," kata manajemen, Rabu (6/11/2024).
Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M Sakti sebelumnya mengatakan, aksi korporasi PMTHMETD atau private placement sengaja disiapkan sebagai alternatif pendanaan perseroan, setelah proses restrukturisasi yang telah berlangsung sekain tahun dinilai telah berhasil, dan ditutup dengan kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024.
"Setelah itu, dalam waktu dekat kami juga akan menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement," ujar Roy dalam keterangan resminya, Jumat (25/10/2024).
Tentu, menurut Roy, untuk menjalankan private placement tersebut Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan para pemegang saham.
Saat ini, private placement konversi utang ini merupakan yang terakhir dalam agenda perseroan, karena dengan selesainya restrukturisasi utang ini, BNBR tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang material yang overdue.
Dari sisi laba bersih, BNBR mencetak kenaikan triple digit pada kuartal III-2024. Nilainya mencapai Rp636,27 miliar.
Realisasi tersebut melejit 416,76 persen dibandingkan dengan kinerja BNBR pada periode sembilan bulan 2023.
Berkat kinerja itu, laba per saham (EPS) BNBR pun meroket menjadi Rp14,16 per saham, dari semula Rp5,63 per saham.
Pencapaian itu terjadi tatkala pendapatan usaha emiten milik Grup Bakrie itu turun 11,58 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun.
(Fiki Ariyanti)