IDXChannel - PT Elnusa Tbk (ELSA) berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan hingga triwulan III-2022 lalu. Dari segi perolehan laba, misalnya, emiten jasa hulu minyak dan gas ini sukses mengantongi sebesar Rp290,59 miliar.
Capaian tersebut terhitung meroket hingga 673 persen bila dibandingkan perolehan laba ELSA pada periode sama tahun sebelumnya, yang masih sebesar Rp37,55 miliar.
Mengutip laporan keuangan, pendapatan perseroan juga tumbuh 49,86 persen menjadi Rp8,57 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,71 triliun. Berdasarkan segmennya, jasa distribusi dan logistik energi tercatat sebesar Rp5,09 triliun. Kemudian, jasa hulu migas terintegrasi tercatat sebesar Rp2,80 triliun, dan jasa penunjang migas sebesar Rp677,48 miliar.
Di samping itu, berdasarkan kelompok pelanggannya, pendapatan dari bahan bakar minyak tercatat sebesar Rp2,08 triliun, kontraktor bagi hasil tercatat sebesar Rp417,08 miliar, pelanggan eceran atau masyarakat sebesar Rp26,64 miliar, pendapatan dari pelanggan lainnya sebesar Rp3,07 miliar, serta dari pihak berelasi sebesar Rp6,03 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan ELSA tercatat sebesar Rp7,91 triliun. Adapun, beban penjualan sebesar Rp2,50 miliar, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp273,72 miliar, serta beban keuangan sebesar Rp83,19 miliar.
Per September 2022, total nilai aset ELSA tumbuh 19,82 persen menjadi Rp8,66 triliun, dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp7,23 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp4,62 triliun dan ekuitas sebesar Rp4,04 triliun.
Elnusa optimistis bahwa, pendapatan perseroan dapat tumbuh hingga akhir tahun. Adapun, faktor eksternal di hulu dan hilir sangat mendukung untuk kenaikan pendapatan ini.
Hingga triwulan III-2022, ELSA telah mencapai 97 persen dari target kontrak dan terus mengupayakan pertambahan proyek baru baik dari bisnis hulu, bisnis hilir dan penunjang. Secara rinci, sebesar 52 persen kontrak dari sektor hilir, 40 persen sektor hulu, dan delapan persen sektor support. Beberapa penambahan tersebut didominasi oleh Pertamina Group. (TSA)