sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Pertumbuhan Pasar Saham RI dan Optimisme di Semester II-2023

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
21/08/2023 18:31 WIB
Sepanjang semester I-2023, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung loyo.
Tren Pertumbuhan Pasar Saham RI dan Optimisme di Semester II-2023. (Foto: MNC Media)
Tren Pertumbuhan Pasar Saham RI dan Optimisme di Semester II-2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sepanjang semester I-2023, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung loyo.

Di paruh pertama 2023, IHSG tercatat melemah 2,76 persen dari awal tahun hingga semester I 2023.

Sejumlah sentimen menyebabkan kinerja IHSG belum memuaskan pada paruh pertama tahun ini. Di antaranya kenaikan suku bunga yang masih berlanjut di negara-negara ekonomi utama dunia, hingga turunnya sejumlah harga energi dan komoditas. (Lihat grafik di bawah ini.)

Meski pergerakan di bursa saham Indonesia pada semester pertama 2023 cenderung moderat. Namun, aktivitas pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) sepanjang tahun ini memuaskan.

Berdasarkan PwC Global IPO Watch kuartal I-2023, diikuti dengan kondisi pasar global IPO 2022 yang melambat, volume emiten baru di kuartal I-2023 secara global masih belum menunjukkan tren positif yang signifikan.

Meski demikian, penerimaan IPO di Asia Pasifik selama kuartal I-2023 telah menyumbang 66 persen dari hasil IPO global, dimana Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa yang langka dengan muncul di dalam 10 besar IPO global.

Senada dengan pantauan PwC, EY Global IPO Trends Q2 2023 juga menegaskan untuk pertama kalinya selama lebih dari 20 tahun, RI berhasil melampaui Hong Kong dalam peringkat bursa saham global berdasarkan jumlah kesepakatan, masing-masing sebesar 7 persen dan 4 persen berdasarkan jumlah dan hasil aktivitas IPO global.

Indonesia juga terus memimpin bursa ASEAN dengan menjadi tuan rumah 45 IPO pada semester pertama tahun ini dengan total pendapatan mencapai USD2,2 miliar.

Wilayah Asia Tenggara mengalami peningkatan secara tahunan dalam volume IPO sebesar 26 persen dan peningkatan nilai sebesar 31 persen. Dari kinerja ini, performa Indonesia terus moncer dengan menjadi tuan rumah 45 IPO pada paruh pertama tahun ini.

Prediksi Semester II 2023

Memasuki semester II tahun ini, meski terseok di semester I, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG dapat menguat hingga 7.600 pada paruh kedua 2023. Ini karena langkah kebijakan pencabutan status pandemi dan minimnya dampak kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate). 

Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, mengatakan investor tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari kenaikan Fed Fund Rate karena investasi asing di pasar saham dan obligasi Indonesia cukup terkendali.

“Tren kenaikan Fed Fund Rate memang dapat memicu arus dana investor asing keluar dari negara berkembang termasuk Indonesia, tetapi dampaknya tidak akan besar karena saat ini porsi investor asing pada pasar saham dan pasar obligasi relatif rendah,” kata Martha dalam sebuah acara pada 10 Juli 2023 lalu.

Dia mengatakan porsi transaksi investor asing pada transaksi harian pasar saham hanya 35% dan porsi kepemilikan investor asing pada surat berharga negara (SBN) rupiah hanya 15%.

Angka itu terbilang rendah dibanding 45 persen dan 35 persen pada 10 tahun yang lalu ketika taper tantrum. Taper tantrum terjadi setelah pengurangan stimulus (tapering off) bank sentral AS pada 2013, yang memicu kenaikan nilai tukar dolar AS. 

Selain dicabutnya status pandemi dan minimnya dampak kenaikan suku bunga, dia mengatakan optimisme terhadap IHSG tersebut juga ditambah beberapa faktor lain. 

Di antaranya adalah nilai investasi asing langsung (FDI) yang tinggi, makroekonomi dari kinerja neraca berjalan dan cadangan devisa valas, potensi kenaikan tingkat produktivitas masyarakat, potensi kenaikan harga komoditas pertanian (soft commodities), dan valuasi IHSG yang relatif murah.

Untuk IHSG, dia mengatakan valuasi IHSG masih berada pada 13,6x dari nilai rasio harga saham per laba berdasarkan prediksi setahun penuh 2023 (23F P/E ratio). 

Angka itu masih lebih murah dibanding indeks saham utama negeri tetangga seperti FTSE Bursa Malaysia dan SET Thailand yaitu 13,4x dan 16,3x. (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement