"Tiga tahun terakhir ini dividend payout ratio yang dibagikan kepada pemegang saham lebih dari angka yang dijanjikan dalam prospektus saat IPO sebesar 30 persen," katanya.
Hingga kuartal III-2024, TUGU membukukan laba bersih Rp552 miliar dengan earning per share (EPS) sekitar Rp155,15. Dengan asumsi trailing twelve month (TTM) EPS pada tahun ini sekitar Rp207, maka nilai dividen untuk tahun buku 2024 diperkirakan minimal Rp83 per saham.
Di 2024, Tugu Insurance terus mengembangkan bisnis ke segmen non-captive market, terutama dari BUMN. Hal tersebut terlihat dari premi bruto yang meningkat sekitar 107 persen menjadi Rp1,3 triliun hingga kuartal III.
Per 30 September 2024, premi bruto TUGU mencapai Rp6,8 triliun dengan kontribusi premi terbesar masih berasal dari bisnis fire dan property.
Direktur Pemasaran Asuransi TUGU, Ery Widyatmoko menyebut, pada tahun 2025, Tugu akan mendorong pertumbuhan premi di seluruh segmen, baik BUMN, korporasi, captive, maupun non-captive. Pasalnya, perseroan telah mencanangkan target menjadi perusahaan umum nomor satu di tahun 2029.