"(Penurunan) Ini sejalan dengan yang terjadi di industri, di mana menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) terjadi pelemahan penjualan kendaraan niaga di Indonesia sebesar 21 persen hingga September 2024," ujar Gilarsi.
Sementara peningkatan marjin laba kotor, menurut Gilarsi, terutama didapat dari efisiensi produksi di bidang manufaktur suku cadang dan kontribusi penjualan truck serta forklift.
"Perseroan mengalami pertumbuhan stabil di setiap quarter di tahun 2024, dan kami optimistis pertumbuhan ini akan terus terjadi dengan semakin banyaknya pesanan dan purchase order untuk berbagai macam line up produk VKTR," ujar Gilarsi.
Hingga September 2024, VKTR berhasil mendapatkan tender Transjakarta via operator sebanyak 20 unit bus listrik 12 meter Completely Knocked Down (CKD). Unit-unit tersebut ditargetkan serahterima kepada operator pada akhir tahun ini. Diharapkan, unit tambahan tersebut dapat memberikan kontribusi positif dalam penurunan emisi transportasi di Jakarta.
Di luar proyek Transjakarta, VKTR telah berhasil mengamankan beberapa Purchase Order (PO) dari instansi pemerintah dan perusahaan BUMN, termasuk unit Compactor, Dump Truck, dan Arm Roll Truck. Sampai saat ini, dua unit Compactor listrik pertama bahkan telah beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak Agustus 2024.