IDXChannel - Tutup tahun kini sudah tersisa tiga hari lagi, mata uang Rupiah kembali menguat tipis terhadap Dolar Amerika Serikat pada perdagangan awal pekan, Senin (27/12/2021).
Dari pantauan di pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:22 WIB, mata uang Garuda naik tipis 1 poin atau 0,01% di harga Rp14.228 per 1 Dolar AS. Sebagian besar mata uang negara Asia bergerak variatif terhadap USD, ketika greenback menguat -0,05% di level USD96,13.
Dolar Hong Kong stagnan 0,00% di 7,7991, Yen Jepang turun -0,05% di 114,89, dan Ringgit Malaysia melemah -0,06% di 4,1835. Dolar Taiwan menanjak 0,01% di 27,684, Baht Thailand terpuruk -0,10% di 33,555, Peso Filipina menanjak 0,06% di 50,210 dan Won Korea Selatan tergelincir -0,10% di 1.186,74.
Yuan China jatuh -0,03% di 6,3723, sementara Dolar Singapura naik 0,06% di 1,3562, dan Dolar Australia menguat 0,06% di 0,7230.
Sampai saat ini, greenback masih berada di level tertinggi terhadap sejumlah mata uang lainnya. Namun, aset safe-haven ini terus bergerak melemah baru-baru ini versus sekeranjang mata uang lainnya.
Ini terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat / Federal Reserve yang cenderung hawkish terhadap perekonomian. The Fed disinyalir bakal mempercepat kenaikan suku bunga pada tahun depan.
Analis menyebut pasar uang masih percaya diri meskipun dihantam penyebaran varian Omicron. "Pasar secara global masih optimis bahwa Omicron tidak akan menggagalkan pemulihan ekonomi, mengurangi permintaan aset safe-haven," kata Analis Citigroup Global Markets Jepang, Osamu Takashima, dilansir Reuters, Selasa (28/12/2021).
Selain karena respons positif terhadap Omicron, data penjualan ritel AS yang beberapa waktu dirilis menunjukkan kekhawatiran dari varian virus corona Omicron telah mereda. (TYO)