Sara melanjutkan, pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mengalami peningkatan sebesar 18% menjadi Rp8,9 triliun. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi meningkat sebesar 5% menjadi Rp28,7 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Di tahun 2024 mendatang, UNTR menurunkan target penjualan alat berat menjadi 3.800-4.000 unit. Turun dari target perseroan tahun ini yang sebanyak 5.800-6.000 unit.
Mengungkapkan bahwa, penjualan alat berat tahun depan memang diperkirakan lebih rendah dari tahun ini. Hal itu disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain, menurunnya harga komoditas, utamanya batu bara.
Di samping itu, menurunnya kebutuhan alat berat dikarenakan kegiatan di sektor konstruksi dan infrastruktur dalam fase wait and see, menunggu gelaran pemilihan umum (Pemilu) selesai dilaksanakan.
Meski demikian, UNTR optimistis dapat menyelesaikan seluruh rencana penjualan alat berat. Sehingga, target yang ditetapkan perseroan dapat tercapai di akhir 2023.
(YNA)