Katalis positif lainnya adalah dari sisi inflow, data perdagangan mencatat investor asing membukukan net buy saham BBNI senilai Rp 5,1 triliun. Saham BBNI menjadi saham big cap yang paling diborong asing ketiga setelah BBRI dan TLKM.
Adanya inflow dana asing apalagi besar tentu dapat mengerek naik harga suatu saham termasuk saham blue chip sekelas BBNI.
Katalis positif selanjutnya terkait dengan kinerja fundamentalnya. Seperti yang sudah diketahui bersama BBNI berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 3x di tahun 2021.
BNI berhasil membukukan laba pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp3,96 triliun, tumbuh 63,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 7,3 persen yoy menjadi Rp 8,5 triliun. (RAMA)