Selain itu, kedua pihak sepakat menggelar kampanye edukasi dan berbagai kegiatan ilmiah guna meningkatkan literasi masyarakat dan tenaga medis terhadap terapi sel punca.
“Agenda ini dijalankan melalui webinar, workshop, dan kongres berskala nasional maupun internasional,” ujarnya.
Strategi pemasaran bersama juga disiapkan, termasuk aktivasi promosi layanan regeneratif lewat kanal digital dan media kesehatan.
Aspek regulasi dan mutu pun menjadi perhatian, dengan rencana harmonisasi perizinan dan kepatuhan terhadap standar BPOM, cGMP, ISO, AABB, dan FACT-NetCord.
“Ke depan, Prodia dan ProSTEM menargetkan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara, dengan menjadikan ProSTEM sebagai pusat rujukan terapi regeneratif berbasis teknologi dari Indonesia,” katanya.
(Dhera Arizona)