Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Soal kinerja, per 31 Desember 2021, laba periode berjalan setelah efek penyesuaian kombinasi bisnis mencapai Rp26,80 miliar.
Namun, akibat adanya penyesuaian laba efek kombinasi bisnis entitas sepengendali Rp42,34 miliar, TRGU membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp15,54 miliar pada 2021.
Kemudian, total rugi komprehensif periode berjalan sebelum efek penyesuaian kombinasi bisnis Perseroan dan Perusahaan Anak pada 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp15,36 miliar. Pada tahun 2020 perseroan dan perusahaan anak tidak mencatatkan rugi komprehensif karena perseroan dan perusahaan anak baru berdiri.
Informasi saja, TRGU berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 02 tanggal 10 Agustus 2020.