Bobot PTMP terhadap indeks LQ45 juga sangat kecil, yakni 0,01 persen, paling mini di antara nama lainnya.
Secara valuasi, menggunakan metrik price-to earnings ratio (PER) alias harga saham dibandingkan dengan laba perusahaan, PTMP terbilang sangat mahal. Angka PER PTMP 101 kali, di atas aturan umum (rule of thumb) 10-15 kali.
Memakai metrik populer lainnya, rasio price-to book value (PBV) atau harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan emiten yang melantai sejak 6 Maret 2023 tersebut juga tinggi, 4,57 kali. Angka PBV PTMP juga tinggi, di atas aturan praktis 1-2 kali.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/1), BEI melakukan evaluasi mayor indeks IDX30, LQ45, hingga IDX80 dan evaluasi minor indeks macam SMInfra18. PTMP menjadi nama yang membuat pelaku pasar riuh.
Selain PTMP, 3 penghuni LQ45 lainnya adalah emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), emiten geotermal PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).