"Kami menyadari bahwa sebagian pengguna kami adalah investor pemula yang baru pertama kali berinvestasi saham lewat platform digital seperti Stockbit. Salah satu fitur yang kami miliki dan dirasa sangat membantu investor pemula adalah Virtual Trading. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan simulasi investasi saham dengan saldo virtual sebesar Rp100 juta dengan menggunakan data-data market yang real time,” kata William.
Selain fitur Virtual Trading, ada enam alasan lain mengapa investor pemula memilih Stockbit sebagai aplikasi investasi mereka. Pertama, Stockbit peduli dengan pengetahuan dan pemahaman penggunanya terhadap pasar modal. Hal ini diwujudkan lewat Stockbit Academy, di mana masyarakat Indonesia bisa belajar saham dari nol secara profesional dari mentor yang telah berpengalaman, dan ini tentunya bisa diakses secara gratis.
Kedua, Stockbit memiliki Stockbit Stream, yakni forum sosial untuk saling berdiskusi antarpengguna.
Para pengguna bisa saling belajar dan bertukar pikiran seputar isu-isu terkini di pasar modal serta mendapatkan informasi langsung dari emiten karena banyak emiten yang memiliki akun dan aktif di Stockbit Stream. Forum sosial Stockbit juga dimoderasi dengan aturan yang jelas agar masyarakat dapat mengkonsumsi informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Ketiga, saat pengguna memutuskan untuk berinvestasi, fee beli saham di Stockbit adalah 0,1% dan fee jualnya sebesar 0,2%. Fee ini termasuk yang paling murah di industri. Selain itu, pembukaan rekening dana nasabah (RDN) di Stockbit tidak dikenakan persyaratan minimum deposit dan hanya memerlukan waktu satu hari kerja. Dalam hal ini, Stockbit bermitra dengan Bank Central Asia (BCA) dan Bank Jago untuk pembukaan RDN.