"Selain itu dengan Langkah ini, kami juga akan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik yang juga akan mempercepat pertumbuhan WMPP grup secara umum,” katanya.
Selanjutnya Eko Agmi Andriana, CFO WMPP menyatakan selama masa penawaran umum WMPP yang diselenggarakan pada tanggal 30 November – 2 Desember 2021 lalu, saham WMPP mendapatkan minat yang sangat positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
"Kami berencana menggunakan sekitar 11,50 persen dari dana IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra. Sekitar 19 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua," ujar Eko.
"Sekitar 19 persen akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha, sedangkan sisanya sekitar 50,50 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” imbuhnya.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.