IDXChannel - Wall Street atau Bursa Saham AS berakhir menguat, Indeks S&P 500 ditutup naik pada hari Rabu di tengah kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Desember 2025.
Dilansir dari laman Investing Kamis (4/12/2025), pada pukul 16.00 ET (21.00 GMT), Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 408 poin, atau 0,9 persen, lebih tinggi, sementara indeks S&P 500 menguat 0,4 persen, dan NASDAQ Composite menguat 0,2 persen.
Di sisi lain, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa penggajian sektor swasta AS menurun pada bulan November. ADP menyatakan bahwa penurunan tersebut terutama didorong oleh penurunan tajam dari usaha kecil.
Adapun laporan ketenagakerjaan resmi untuk bulan Oktober dan November akan dirilis usai pengumuman kebijakan bank sentral.
"Perekrutan akhir-akhir ini berfluktuasi karena perusahaan menghadapi konsumen yang berhati-hati dan lingkungan ekonomi makro yang tak menentu. Meskipun perlambatan di bulan November bersifat umum, itu disebabkan oleh penurunan di kalangan usaha kecil," kata Kepala Ekonom ADP Nela Richardson dalam sebuah pernyataan.
Hal ini menggarisbawahi, bahwa kekhawatiran atas perlambatan pasar tenaga kerja di AS menambah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
Bahkan, peluang bank sentral AS yang menurunkan biaya pinjaman sebesar seperempat poin persentase pada akhir pertemuan 9-10 Desember telah meningkat menjadi hampir 90 persen, menurut CME FedWatch. Ini menjadikan para pembuat kebijakan akan merasa nyaman dalam memberikan dukungan kepada pasar tenaga kerja yang sedang lesu meskipun ada tanda-tanda inflasi kuat.
Pada hari Jumat nanti, pasar akan melihat publikasi Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, beserta angka pendapatan dan pengeluaran pribadi. Angka PCE juga dapat memengaruhi ekspektasi tentang besaran dan waktu pemotongan suku bunga.
Adapun saham Microsoft (NASDAQ:MSFT) turun pada hari Rabu meskipun raksasa teknologi tersebut membantah laporan dari The Information yang menyatakan bahwa Microsoft memangkas target penjualan terkait AI. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Microsoft telah menurunkan ekspektasi tentang seberapa cepat mereka dapat memonetisasi produk AI terbarunya.
Menurut publikasi tersebut, beberapa divisi Microsoft telah mengurangi target pertumbuhan penjualan untuk produk AI tertentu setelah banyak tenaga penjualan gagal mencapai target mereka pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Juni.
Beberapa nama yang terkait dengan AI terus diperdagangkan di zona merah, menahan kenaikan di sektor teknologi yang lebih luas, dengan NVIDIA Corporation (NASDAQ:NVDA) dan Broadcom Inc (NASDAQ:AVGO) yang lebih rendah.
Sedangkan di sektor saham chip, saham Marvell Technology (NASDAQ:MRVL) melonjak setelah produsen chip AS tersebut mengonfirmasi kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk mengakuisisi startup semikonduktor Celestial AI, seiring upaya perusahaan untuk memperluas kapasitas komputasinya di tengah lonjakan permintaan yang terus berlanjut.
Sementara itu, Microchip Technology Inc (NASDAQ:MCHP) naik 12 persen setelah menaikkan proyeksi pendapatannya menyusul laporan hasil kuartalan yang melampaui estimasi Wall Street.
(kunthi fahmar sandy)