sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Kebijakan Ekonomi Trump

Market news editor Anggie Ariesta
21/02/2025 22:30 WIB
Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat (21/2/2025) waktu setempat setelah mengalami penurunan di sesi sebelumnya. 
Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Kebijakan Ekonomi Trump. Foto: MNC Media.
Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Kebijakan Ekonomi Trump. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat (21/2/2025) waktu setempat setelah mengalami penurunan di sesi sebelumnya. Investor masih mencermati kinerja bulan pertama pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump.  

Dow Jones Industrial Average (.DJI), turun 356,5 poin atau 0,81 persen pada pembukaan menjadi 43.820,13. 

S&P 500 (.SPX) turun 3,4 poin atau 0,06 persen pada pembukaan menjadi 6.114,1, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 44,3 poin atau 0,22 persen menjadi 20.006,6 pada bel pembukaan.

Pada perdagangan Kamis lalu, semua indeks utama Wall Street mengalami tekanan, ditambah dengan peringatan lima tahun sejak pandemi Covid-19 yang sempat mengguncang pasar keuangan global.  

Saham Walmart (NYSE:WMT) turun setelah perusahaan memberikan proyeksi penjualan tahunan yang lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini menambah kekhawatiran terhadap daya beli konsumen AS, meskipun manajemen Walmart menyebut bahwa belanja pelanggan masih cukup kuat.  

Pelaku pasar juga menantikan laporan terbaru aktivitas bisnis AS yang dapat memberikan gambaran bagaimana kondisi ekonomi di awal tahun. Data sebelumnya menunjukkan sektor manufaktur berkembang, tetapi sektor jasa masih melambat.  

Investor juga masih mencerna kebijakan ekonomi Trump, terutama rencananya untuk menurunkan pajak dan melonggarkan regulasi bagi sektor industri. Namun, rencana penerapan tarif impor tinggi menimbulkan kekhawatiran akan gangguan rantai pasokan dan lonjakan inflasi.  

Di pasar komoditas, harga minyak turun, tetapi masih menuju kenaikan mingguan, seiring gangguan pasokan dari Rusia dan penurunan stok bahan bakar di AS.  

Pasar kemungkinan akan tetap volatile dalam waktu dekat, dengan fokus investor tertuju pada laporan keuangan perusahaan besar seperti Nvidia (NASDAQ:NVDA) yang akan dirilis pekan depan.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement