sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Dibuka Cerah, Didorong Rencana Pelonggaran Tarif Trump

Market news editor Anggie Ariesta
24/03/2025 21:15 WIB
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Senin (24/3/2025) waktu setempat.
Wall Street Dibuka Cerah, Didorong Rencana Pelonggaran Tarif Trump (foto mnc media)
Wall Street Dibuka Cerah, Didorong Rencana Pelonggaran Tarif Trump (foto mnc media)

IDXChannel - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Senin (24/3/2025) waktu setempat. Penguatan ini didorong oleh laporan bahwa pemerintahan Donald Trump mengambil pendekatan yang lebih terukur terkait kebijakan tarif terhadap mitra dagang utama. 

Investor juga menunggu rilis data ekonomi untuk mencari petunjuk mengenai kondisi ekonomi dan inflasi di AS.

Mengutip Investing, Senin (24/3/2025) waktu Jakarta, Dow Jones Industrial Average dibuka naik 194,8 poin atau 0,46 persen ke 42.180,14, S&P 500 melesat 50,5 poin atau 0,89 persen ke 5.718,08, dan Nasdaq Composite melonjak 262,1 poin atau 1,47 persen ke 18.046,19.

Selama beberapa pekan terakhir, kekhawatiran atas kebijakan tarif pemerintahan Trump telah mengguncang Wall Street. 

Indeks-indeks utama sempat terpuruk ke level terendah dalam enam bulan akibat kekhawatiran bahwa tarif tinggi akan memicu inflasi, mengganggu perdagangan global, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

Namun, laporan dari Bloomberg dan Wall Street Journal pada akhir pekan lalu menyebutkan, Trump kemungkinan tidak akan memberlakukan tarif sektoral pada pekan depan. 

Selain itu, rencana tarif timbal balik yang sebelumnya dikhawatirkan luas disebut-sebut hanya akan diterapkan pada sekitar 15 negara, bukan secara menyeluruh.

Trump sebelumnya berulang kali menyebut 2 April sebagai "hari pembebasan" bagi AS, merujuk pada kebijakan perdagangan barunya. 

Meskipun tarif terhadap mitra dagang utama AS tetap menjadi perhatian, cakupan yang lebih terbatas memberi harapan bagi investor bahwa dampaknya terhadap ekonomi tidak akan terlalu besar.

"Pendekatan yang lebih terarah tentu lebih baik daripada kebijakan tarif luas. Namun, perubahan perdagangan yang sedang direncanakan ini tetap signifikan dan kemungkinan akan berdampak negatif pada ekonomi serta laba perusahaan, setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah," tulis analis dari Vital Knowledge dalam catatannya.

Dengan optimisme ini, pasar saham AS kembali menunjukkan pemulihan setelah tekanan panjang akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan. Para pelaku pasar kini akan mengamati data ekonomi yang dirilis dalam beberapa hari ke depan untuk melihat lebih jauh kondisi fundamental ekonomi AS.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement