IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, dibuka menguat pada perdagangan Senin (10/11/2025) waktu setempat. Hal itu dipicu oleh kabar Senat AS yang meloloskan tahapan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan/shutdown.
Dow Jones naik 230 poin atau 0,5 persen, S&P 500 bertambah 66 poin atau 1 persen, dan Nasdaq 100 melonjak 380 poin atau 1,5 persen.
Langkah Senat AS memberi sinyal kemajuan menuju pengesahan undang-undang pendanaan pemerintah hingga setidaknya 30 Januari 2026.
Dalam pemungutan suara uji coba, sebanyak 60 senator mendukung dan 40 menolak rancangan tersebut.
Dukungan juga datang dari delapan senator Partai Demokrat yang menerima tawaran Partai Republik untuk menunda pemungutan suara lanjutan soal subsidi kesehatan. Hal ini dijamin dengan inisiatif untuk mempekerjakan kembali pegawai federal yang diberhentikan.
Rancangan tersebut masih harus melalui pemungutan suara akhir di Senat, sebelum dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat dan disahkan oleh Presiden Donald Trump, dilansir Investing, Senin (10/11/2025).
Harapan akan terobosan ini disambut positif oleh pelaku pasar, setelah shutdown memasuki hari ke-40, yang sempat menyebabkan gangguan di berbagai sektor, dan menekan sentimen konsumen dan pertumbuhan ekonomi AS.
Kepala penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett sebelumnya mengatakan, ekonomi AS berpotensi mengalami kontraksi pada kuartal IV jika shutdown berlangsung lebih lama.
Sementara itu, pasar saham juga berupaya bangkit dari tekanan pekan lalu, khususnya di sektor teknologi. Indeks Nasdaq Composite pada pekan lalu mencatatkan kinerja mingguan terburuk sejak April dengan penurunan 3 persen, S&P 500 melemah 1,6 persen, dan Dow Jones turun 1,2 persen.
Selain itu, investor menanti laporan kinerja dua anggota indeks Dow Jones pekan ini, yakni Cisco Systems dan Walt Disney.
Pelaku pasar kini juga menimbang kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada Desember. Berdasarkan data CME Fedwatch, peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin bulan depan mencapai lebih dari 60 persen.
(Febrina Ratna Iskana)