Namun, para analis menekankan data tersebut belum mencerminkan dampak dari implementasi dan penundaan tarif besar-besaran oleh Presiden Trump.
Meskipun Trump mengumumkan penundaan tarif timbal balik untuk sebagian besar mitra dagang AS pada Rabu kemarin, penundaan ini tidak berlaku untuk China.
Sebaliknya, tarif impor China justru dinaikkan menjadi 125 persen dari 104 persen, memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia. China juga telah menaikkan tarif impor AS sebagai balasan.
Kekhawatiran akan dampak perang dagang yang berkepanjangan terhadap pertumbuhan ekonomi global menjadi faktor utama yang membebani sentimen investor pada pembukaan perdagangan hari ini.
Selain itu, keputusan Gedung Putih untuk tetap memberlakukan tarif umum 10 persen untuk hampir semua impor AS juga menambah ketidakpastian di pasar.
(Febrina Ratna Iskana)