sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Melemah usai Apple dan Sejumlah Saham Teknologi Anjlok

Market news editor Febrina Ratna Iskana
17/01/2025 07:27 WIB
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (16/1/2025) imbas penurunan saham sektor teknologi terutama Apple.
Wall Street Ditutup Melemah usai Apple dan Sejumlah Saham Teknologi Anjlok. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Melemah usai Apple dan Sejumlah Saham Teknologi Anjlok. (Foto: MNC Media)

Penjualan Eceran Mengecewakan

Di sisi lain, data penjualan eceran AS meningkat pada tingkat yang lebih lambat dari yang diantisipasi dari bulan ke bulan pada Desember 2024. Hal itu dapat menggambarkan keadaan ekonomi Amerika saat menuju tahun baru.

Penjualan eceran tumbuh sebesar 0,4 persen bulan lalu, melambat dari kecepatan yang direvisi naik sebesar 0,8 persen pada November, dan di bawah 0,6 persen seperti yang diharapkan.

Di tempat lain, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diharapkan menjadi 217.000 pada minggu yang berakhir 11 Januari 2025, naik dari angka yang direvisi naik sebesar 203.000 pada minggu sebelumnya.

Data ekonomi tersebut telah menghilangkan sebagian dari keuntungan pada sesi perdagangan sebelumnya. Terlebih lagi setelah harga konsumen menunjukkan inflasi secara tak terduga mereda pada Desember, meskipun sedikit.

CPI inti khususnya terbaca sedikit lebih rendah dari yang diharapkan, sementara inflasi utama sesuai dengan harapan. Data tersebut memicu beberapa spekulasi bahwa inflasi yang mereda akan mengundang lebih banyak pemangkasan suku bunga dari The Fed, terutama setelah indeks harga produsen, yang dirilis pada hari Selasa, terbaca lebih rendah dari yang diharapkan.

Selain itu, sektor perbankan tetap menjadi fokus pada perdagangan Kamis setelah laba kuartalan yang lebih solid. Saham Morgan Stanley (NYSE:MS) naik 4 persen setelah labanya meningkat pada kuartal IV-2024.

Saham Bank of America (NYSE:BAC) turun 1 persen bahkan ketika pemberi pinjaman AS terbesar kedua itu melaporkan laba yang lebih tinggi. Sementara itu, JPMorgan Chase (NYSE:JPM) membukukan laba tahunan tertinggi sepanjang masa yang didukung oleh pemulihan pasar pada kuartal IV-1014.

Goldman Sachs (NYSE:GS) mencatatkan laba kuartalan terbaiknya, angka laba bersih Wells Fargo (NYSE:WFC) melampaui estimasi, dan Citigroup (NYSE:C) berhasil membukukan laba.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement