Kendati demikian, pelaku pasar tetap optimistis bahwa shutdown ini tidak akan memberi tekanan besar terhadap ekonomi.
“Sejarah menunjukkan penutupan pemerintah yang berlangsung hingga beberapa pekan pada akhirnya hanya memberikan dampak terbatas bagi ekonomi dan pasar keuangan, setelah pemerintah kembali dibuka,” tulis Wells Fargo dalam riset terbarunya.
Namun, sejumlah analis tetap memperingatkan risiko shutdown. “Berbahaya jika investor mengandalkan pola pergerakan aset pada shutdown sebelumnya. Kondisi pasar tenaga kerja yang melambat serta potensi PHK lebih luas bisa memicu pelemahan saham maupun imbal hasil obligasi,” ujar Co-Founder sekaligus Chief Market Strategist Pave Finance, Peter Corey.
Sementara itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin meningkat setelah data tenaga kerja sektor swasta menunjukkan pelemahan tajam.
Perusahaan di AS tercatat memangkas 32.000 pekerjaan pada September, penurunan terbesar sejak Maret 2023. Data Agustus juga direvisi turun, dari awalnya bertambah 54.000 pekerjaan menjadi justru kehilangan 3.000 pekerjaan.