Di samping itu, imbal hasil treasury AS naik ke level tertinggi setelah lemahnya lelang utang.
"Kami mendapatkan dua hasil yang mengecewakan. Kami melihat imbal hasil naik dan pasar (saham) merespons secara negatif," kata Quincy Krosby, kepala strategi global, LPL Financial di Charlotte, North Carolina, mengutip Reuters, Rabu (29/5) waktu Jakarta.
"Pasar tidak ingin melihat imbal hasil naik ke tingkat yang mungkin mengancam perekonomian dan ini menggagalkan jadwal (Federal Reserve) untuk melakukan pelonggaran," jelasnya.
Investor juga menunggu data inflasi PCE AS pekan ini yang dapat memengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.