sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Sepekan: Saham Perbankan Anjlok 11 Persen Tertekan Kekhawatiran Resesi

Market news editor Anggie Ariesta
19/12/2022 07:58 WIB
Wall Street dalam sepekan lalu dipengaruhi oleh laju saham perbankan Amerika Serikat (AS) yang melemah cukup dalam.
Wall Street Sepekan: Saham Perbankan Anjlok 11 Persen Tertekan Kekhawatiran Resesi. (Foto: MNC Media)
Wall Street Sepekan: Saham Perbankan Anjlok 11 Persen Tertekan Kekhawatiran Resesi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street dalam sepekan lalu dipengaruhi oleh laju saham perbankan Amerika Serikat (AS) yang melemah cukup dalam. Hal itu disebabkan kekhawatiran terhadap resesi dan melemahnya margin keuntungan yang menumpulkan daya tarik perbankan.

Mengutip Reuters, indeks bank S&P 500 (.SPXBK) telah merosot sekitar 11% bulan ini dibandingkan penurunan 5,5% untuk indeks yang lebih luas (.SPX) pada periode yang sama. 

Di antara yang paling terdampak yaitu saham Bank of America (BAC.N), yang telah jatuh 16% bulan ini. Saham Wells Fargo & Co (WFC.N) telah merosot sekitar 14%, dan saham JPMorgan Chase & Co (JPM.N) turun lebih dari 6%.

Selain itu, tanda-tanda pesimisme terhadap ekonomi telah merayap ke harga aset dalam beberapa pekan terakhir. Itu karena investor semakin khawatir terhadap pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve yang paling agresif dalam 40 tahun - yang bertujuan untuk mengurangi inflasi - juga akan menghambat pertumbuhan.

Imbal hasil Treasury, yang bergerak terbalik terhadap harga, baru-baru ini jatuh ke level terendah tiga bulan, menandakan bahwa kekhawatiran pertumbuhan dapat mendorong investor ke dalam obligasi. Di sisi lain, menunjuk pada saham energi, yang telah jatuh sekitar 12% dari level tertinggi baru-baru ini, sebagai tanda bahwa investor mungkin memperhitungkan perlambatan ekonomi.

Adapun, perbankan menghadapi potensi pukulan ganda, sementara resesi dapat mengganggu pertumbuhan pinjaman dan meningkatkan kerugian kredit. Suku bunga yang lebih tinggi mengancam untuk mengecilkan margin keuntungan jika bunga yang dibayarkan pemberi pinjaman pada deposito menggerogoti bunga yang diperoleh dari pinjaman.

Terjadi PHK lebih lanjut mengisyaratkan tekanan yang diperkirakan akan dihadapi bank. Goldman Sachs (GS.N) berencana untuk memangkas ribuan karyawan untuk menavigasi lingkungan ekonomi yang sulit, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat, bank global terbaru untuk mengurangi tenaga kerjanya dalam beberapa bulan terakhir.

"Saham bank tidak berjalan dengan baik dalam resesi, dan semakin banyak investor khawatir tentang hard landing," kata Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement