Perseroan juga melaporkan perkembangan signifikan dalam penyelesaian kewajiban kepada mitra kerja. Hingga Mei 2025, sisa utang vendor past due turun menjadi Rp73 miliar, atau menyusut hingga 78,53 persen dari posisi pada kuartal I yang mencapai Rp340 miliar.
"Perseroan sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban utang vendor," kata Wiwi.
Untuk ke depan, WSKT terus mendorong transformasi perusahaan demi peningkatan kinerja jangka panjang, mencakup stabilitas keuangan, dan fokus pada bisnis inti sebagai kontraktor murni.
Selain itu, BUMN konstruksi itu juga akan memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui sertifikasi pegawai. Langkah ini diharapkan dapat menunjang keberlanjutan usaha Waskita Karya di masa mendatang.
"Kami terus berupaya melakukan semua transformasi tersebut, agar Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha secara berkelanjutan,” kata Wiwi.
(Rahmat Fiansyah)