Pengerjaan bendungan diikuti oleh pengerjaan jaringan irigasinya, sehingga mendukung program ketahanan pangan yang sedang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Produktivitas petani dipastikan meningkat. Sebelumnya mereka hanya bisa menanam satu kali dalam setahun, namun setelah ada aliran air irigasi dari bendungan, dapat mencapai dua sampai tiga kali,” tutur Dhetik.
Bendungan dengan elevasi puncak setinggi 119,5 meter tersebut mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378 meter kubik per detik menjadi 170 meter per detik. Selain itu, bisa mereduksi banjir hingga 45 persen di Semarang.
Proyek ini diperkirakan dapat menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas sebesar 1.400 kilowatt (kw). Lalu berpotensi dikembangkan pada bidang pariwisata dan agrowisata.
"Warga dapat merasakan manfaat lain dari Bendungan Jragung, karena kami membuat kawasan di sekitar proyek menjadi area hijau dan menarik untuk dikunjungi. Masyarakat dilibatkan pula dalam penanaman buah di sana," kata Dhetik.