Stellar terdiri dari PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT).
"XL akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan , sementara Smartfren dan ST akan dibubarkan berdasarkan hukum setelah penyelesaian penggabungan," kata manajemen EXCL dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (11/12/2024).
Semua aset, kewajiban, dan bisnis Smartfren dan ST akan digabungkan ke dalam EXCL melalui penggabungan menurut hukum Indonesia sebagai pertimbangan untuk penerbitan saham baru dalam entitas yang digabungkan.
"Tanggal efektif penggabungan usaha adalah 15 April 2025, kecuali ditangguhkan oleh para pihak dalam Perjanjian Penggabungan Bersyarat," ujar manajemen.
Konversi Saham
Dasar perhitungan konversi saham Smartfren dan ST menjadi saham EXCL yang menerima penggabungan didasarkan pada rasio pertukaran penggabungan yang disepakati, yaitu
sebesar 1,000 atau 0,011 atau 0,005.
"Harga saham penggabungan XL yang telah disepakati sebesar Rp2.350 per saham," tutur manajemen.
Pemegang saham EXCL akan mengalami dilusi kepemilikan sebesar 27,95 persen. Jumlah saham yang disetujui dan tetap untuk diterbitkan oleh EXCL, yaitu 5,07 miliar saham atau yang mewakili 27,95 persen.
Setelah merger rampung, Stellar menggenggam saham EXCL 32,2 persen, Gerbangmas Tunggal Sejahtera 2,62 persen. Sementara kepemilikan Axiata Investments sebagai pengendali EXCL terdilusi menjadi 34,8 persen.
Untuk mengeksekusi merger EXCL, FREN, dan ST, akan digelar RUPS Luar Biasa pada 21 Maret 2025.
(Fiki Ariyanti)