Per kuartal III-2024, YELO mengantongi pendapatan sebesar Rp220,60 miliar. Nilai itu anjlok jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp648,18 miliar.
Secara terperinci, pendapatan dari produk voucher isi ulang pulsa telepon tercatat sebesar Rp204,47 miliar, segmen jaringan internet menyumbang sebesar Rp11,97 miliar, dan segmen kuota internet dan sewa modem mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,58 miliar. Adapun pendapatan produk POB tercatat sebesar Rp527,29 juta dan pendapatan lainnya sebesar Rp3,87 juta.
Wewy menjelaskan, adanya pergeseran pola kebiasaan masyarakat dari sebelumnya membeli pulsa di toko menjadi melalui aplikasi menjadi salah satu faktor utama penyebab turunnya angka pendapatan perseroan. Pasalnya, penyumbang terbesar penjualan perseroan yakni, PT Abdi Harapan Unggul yang menyediakan layanan pembelian pulsa mengalami penurunan pendapatan.
“Kemudian karena memang daya beli masyarakat yang turun dan persaingan juga di pasar yang menyebabkan agak turun,” tuturnya.
(Ahmad Islamy Jamil)