Kurnia Nadya
2. Kurangi Paket Data Internet
Paket data harganya bervariasi, mulai dari Rp50.000-an satu bulan hingga ratusan ribu rupiah per bulan. Hal yang membuat pembelian paket data boros dan sia-sia adalah jika pengguna jarang menggunakan layanan paket data dari layanannya.
Biasanya ini terjadi pada individu yang tempat kerjanya tersedia wifi, dan sering menggunakan wifi di ruang publik. Akibatnya paket data jarang terpakai dan hangus dengan sisa kuota besar. Mulailah beli paket data dengan kuota lebih sedikit.
3. Masak Sendiri
Pengeluaran makan siang dan makan di luar cukup menguras pengeluaran. Sebagai contoh, jika biaya makan di warteg (kota besar) berkisar Rp15.000 sepiring, artinya dalam sebulan Anda sudah menghabiskan Rp450.000, itu pun hanya untuk makan sekali.
Mulailah belanja bahan makanan dan masak sendiri. Anda bisa mengatur menu sehemat mungkin untuk mencukupi kebutuhan sesuai pola makan Anda. Satu kali belanja bisa digunakan untuk beberapa kali masak.
Buat patokan uang belanja dalam seminggu. Jika perlu, buatlah susunan mendetail bahan makanan yang dibutuhkan untuk masak dalam satu minggu. Anda juga bisa menbuat rasio porsi-porsi per hari.
4. Kurangi Jajan di Luar
Jajan-jajan kecil di pinggir jalan dan minimarket juga bisa menjadi pengeluaran tidak terlihat. Karena nilai pembeliannya kecil, biasanya sekitar Rp10.000 atau kurang, orang terbiasa mengabaikannya.
Namun tahu-tahu uang di dompetnya habis dan hanya tersisa recehan. Kurangi jajan-jajan kecil seperti ini, bawa air minum sendiri di botol agar tidak perlu mampir ke minimarket untuk beli air kemasan.
5. Manfaatkan Promo/Tunda Belanja
Jika Anda perlu belanja di e-commerce, upayakan untuk memanfaatkan promo diskon. Diskon dapat mengurangi pengeluaran uang, apalagi jika besaran diskon mencapai 30-40 persen. Jika tidak ada keperluan sangat penting, tunda belanja di lain waktu.
Mencari promo dan diskon juga bisa diterapkan untuk belanja produk perawatan rumah dan tubuh yang harus dibeli setidaknya sebulan sekali.
Itulah beberapa cara menghemat pengeluaran hingga Rp500.000 sebulan.
(Nadya Kurnia)
