sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Minim Risiko, Cocok untuk Profil Risiko Konservatif

Milenomic editor Kurnia Nadya
20/06/2025 19:39 WIB
Instrumen investasi kategori ini umumnya dianjurkan kepada investor pemula, atau investor dengan profil risiko konservatif.
5 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Minim Risiko, Cocok untuk Profil Risiko Konservatif. (Foto: Freepik)
5 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Minim Risiko, Cocok untuk Profil Risiko Konservatif. (Foto: Freepik)

3. Likuiditas Tinggi 

Instrumen investasi minim risiko rata-rata memiliki likuiditas yang tinggi, alias sangat mudah dijual. Logam mulia dan obligasi fixed rate dapat dijual dengan mudah, sementara deposito dapat dicairkan setelah jatuh tempo. 

Kekurangan Investasi Minim Risiko 

4. Pergerakan Terlalu Stabil 

Bagi sebagian orang, pergerakan harga yang terlalu stabil justru dianggap merugikan. Trader dan investor justru memerlukan pergerakan harga yang lebih agresif, setidaknya bisa mencapai puluhan persen dalam setahun. 

Sementara trader mengharapkan kenaikan harga dalam waktu yang lebih singkat, yakni sekitar 2-3 bulan, atau bahkan dalam hitungan minggu. Oleh sebab itu instrumen investasi minim risiko tidak dianjurkan bagi investor dengan profil risiko agresif. 

5. Investasi Jangka Panjang 

Instrumen investasi minim risiko umumnya adalah investasi jangka panjang, artinya si investor harus menyimpan uangnya dalam waktu yang cukup lama untuk menikmati hasilnya. Persis seperti menanam benih dan menikmati buahnya di kemudian hari. 

Deposito harus disimpan setidaknya sebulan, paling lama hingga dua tahun. Sementara obligasi fixed rate harus disimpan selama mungkin agar investor mendapatkan kupon per enam bulan. 

Sedangkan harga logam mulia bergerak relatif lambat pada tahun-tahun normal (tanpa perang/konflik ekonomi), sehingga dibutuhkan masa simpan setidaknya lima tahun agar investor menuai keuntungan dari kepemilikan emasnya. 

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan instrumen investasi minim risiko. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement