IDXChannel – Negara penghasil nikel terbesar di dunia tentu memiliki keuntungan yang besar. Nikel merupakan salah satu hasil tambang berupa logam putih keperakan yang digunakan sebagai bahan campuran untuk meminimalisir korosi. Sebagai bahan campuran, nikel merupakan salah satu unsur yang paling melimpah persediaannya.
Kontribusi nikel saat ini sangat dibutuhkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik dan juga bahan baku stainless steel dan turunannya. Hal tersebut membuat nikel menjadi salah satu komoditas yang penting dalam dunia perekonomian di berbagai negara, salah satunya negara Indonesia.
Indonesia telah menduduki peringkat pertama sebagai negara penghasil nikel terbesar. Selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara penghasil nikel terbesar di dunia.
Lantas, apa saja negara penghasil nikel terbesar di dunia? Simak deretannya dibawah ini.
5 Negara Penghasil Nikel Terbesar
Beberapa negara penghasil nikel terbesar ini tentu akan semakin diuntungkan perekonomiannya dalam waktu jangka panjang. Berikut 5 negara penghasil nikel terbesar:
1. Indonesia
Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan produksi nikel pada tahun 2021 mencapai angka 1 juta metrik ton atau 37,04 persen di dunia. Bahkan cadangan nikel di Indonesia telah diperkirakan mencapai 21 juta metrik ton.
PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) di Maluku Utara, menjadi salah satu basis tambang di Indonesia yang berpotensi besar dalam perekonomian negara. Hal itu tercatat dalam Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan nikel di Maluku Utara per Januari hingga Agustus 2022 mencapai USD3.212,88 juta. Tentu saja negara Indonesia diuntungkan dengan jumlah produksi tersebut.
2. Filipina
Filipina menduduki peringkat kedua setelah Indonesia yang tercatat sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia. Hasil tambang Filipina mencapai angka 370 metrik ton, dimana jumlah lokasi pertambangannya berkisar 30 tempat.
Namun, terdapat 2 lahan yang dikabarkan akan ditutup, hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap nilai produksi setiap tahunnya. Untuk jumlah total yang dimilikinya sekitar 420 ribu metrik ton.
Sebagian yang dihasilkan oleh negara Indonesia yang berada dalam posisi pertama. Tercatat sebanyak 530 ribu metrik ton jumlah cadangan dimilikinya saat ini.