3. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah pengajuan dengan dokumen yang tidak lengkap, tidak jelas, atau tidak sesuai standar bank. Hal ini bisa menyebabkan proses verifikasi terhambat dan akhirnya ditolak. Periksa ulang semua dokumen seperti slip gaji, NPWP, KTP, rekening koran, hingga surat keterangan kerja. Pastikan semuanya lengkap dan valid.
4. Status Pekerjaan Tidak Stabil
Bank lebih menyukai pemohon dengan status pekerjaan tetap dan sudah bekerja minimal 1–2 tahun. Jika Anda baru saja pindah kerja atau berstatus kontrak, pengajuan bisa dianggap berisiko. Ajukan KPR setelah memiliki stabilitas kerja. Jika wirausaha, pastikan usahamu sudah berjalan minimal 2 tahun dengan laporan keuangan yang jelas.
5. Harga Properti Tidak Sesuai atau Lokasi Tidak Strategis
Bank juga menilai kelayakan properti yang akan dibiayai. Jika harga rumah tidak sesuai pasar atau lokasinya dianggap tidak strategis atau berisiko, bank bisa menolak pembiayaan. Pilih properti dari developer terpercaya dengan lokasi yang sudah disurvei oleh bank. Pastikan legalitas rumah lengkap (sertifikat SHM/HGB, IMB, dan lainnya).
Memahami penyebab KPR ditolak adalah langkah awal yang bijak sebelum mengajukan kredit rumah. Pastikan Anda mempersiapkan semua aspek mulai dari riwayat kredit, dokumen, hingga memilih properti yang tepat. Dengan persiapan yang matang, peluang Anda untuk lolos pengajuan KPR akan jauh lebih besar.
(Shifa Nurhaliza Putri)