IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyebut rasio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih rendah hanya sekitar 3,4 persen, jauh di bawah negara tetangga seperti Filipina yang mencapai 7–8 persen.
Sementara itu backlog (kebutuhan) rumah di Indonesia merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN, mencapai sekitar 3,6 persen. Sektor perumahan, memberikan multiplier effect yang luas karena berpengaruh langsung ke 172 sektor industri.
Bahkan sekitar 95 persen industri perumahan di Indonesia bersumber dari lokal, sehingga kuat mendorong ekonomi dalam negeri.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo dalam Roadshow BTN Housingpreneur di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) menuturkan, BTN Housingpreneur merupakan gerakan akar rumput untuk menjaring ide-ide segar dan solusi nyata dalam menjawab tingginya tantangan kepemilikan rumah di Indonesia.
Di tahun ini, BTN Housingpreneur menargetkan 1.500 peserta untuk ikut berpartisipasi dalam penguatan ekosistem perumahan nasional.