4. Identifikasi Kerugian
Pada metode periodik, pengusaha sulit mengidentifikasi kerugian atau kehilangan barang karena tidak ada pencatatan baru yang berkelanjutan. Sementara pada metode perpetual, kerugian dan kehilangan akan lebih mudah diketahui karena data selalu diperbarui.
5. Pencatatan Biaya Barang Terjual
Pada metode periodik, biaya barang yang terjual dihitung pada akhir periode dengan perhitungan tertenty. Sementara pada metode perpetual, biaya barang terjual dihitung langsung setiap terjadi transaksi.
Kompleksitas Administrasi
Metode periodik lebih sederhana karena pencatatan pembaruan hanya dilakukan pada akhir periode. Sementara metode perpertual lebih intensif dan membutuhkan ketelitian lebih tinggi karena pencatatan data dilakukan secara kontinu.
Pencatatan persediaan barang metode periodik lazim digunakan oleh pengusaha dengan penjualan yang stabil dengan kuantitas besar. Metode ini mempermudah pencatatan persediaan dalam jumlah besar.
Sementara pencatatan metode perpetual akan lebih bermanfaat bagi pengusaha dengan penjualan dengan kuantitas relatif rendah, sehingga pengusaha mendapat gambaran persediaan lebih akurat.
Itulah perbedaan perpetual dan periodik dalam pencatatan akuntansi. (NKK)