Padahal uang yang dihasilkan dari pekerjaannya sehari-hari mestinya diberikan kepada keluarga intinya terlebih dahulu. Jika ada kelebihan, barulah suami dapat membantu biaya hidup orang lain.
5. Diam-Diam Meminjamkan Uang
Sama seperti berutang, meminjamkan uang kepada orang lain juga harus dikomunikasikan kepada pasangan. Sehingga pasangan tahu ke mana perginya uang yang dihasilkan pasangannya dan dapat mengatur keuangan rumah tangga lebih baik.
Meminjamkan uang tanpa sepengetahuan pasangan dapat berdampak pada kesejahteraan anak, apalagi jika utang tersebut sulit ditagih dan lama dikembalikan oleh si peminjam. Sementara ada kebutuhan anak dan rumah tangga yang mendesak.
6. Sulit Berkata Tidak
Seringkali kesalahan keputusan finansial diakibatkan oleh kesulitan seseorang untuk berkata tidak. Baik kepada diri sendiri, pasangan, anaknya sendiri, dan orang lain. Ini berkaitan dengan perilaku konsumtif yang akhirnya membuat keuangan berantakan.
Tidak semua permintaan harus dituruti, terutama permintaan yang bersifat tersier belaka. Tanpa pengendalian diri, orang tua akan sulit menabung dan akan sering menghabiskan uang untuk kebutuhan-kebutuhan tidak penting.