IDXChannel - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengerahkan pom bensin berjalan untuk melayani kebutuhan BBM di wilayah terdampak bencana banjir.
Sales Area Manager Retail Aceh, Misbah Bukhori menyebut, Pertamina mengoperasikan mesin pompa manual (canting) di SPBU 14.244.430, Kelurahan Pangkalan, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.
Pertamina mendistribusikan 80 drum BBM jenis Pertalite yang disuplai menggunakan Mobil Tangki berkapasitas 16 KL. Adapun sebanyak 10 unit canting manual digunakan untuk menyalurkan BBM dari drum kepada konsumen dengan alat ukur resmi.
“Antrean tidak dapat dihindarkan karena BBM dari Mobil Tangki harus terlebih dahulu dimuat ke dalam drum. Dari drum tersebut, BBM dialirkan kepada konsumen dengan pompa manual yang dilengkapi alat ukur resmi," kata Misbah, dikutip Senin (8/12/2025).
"Seluruh tenaga diterjunkan, dan masyarakat memahami kondisi darurat ini. Pelayanan tetap berjalan lancar meski dilakukan secara manual,” tuturnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan bahwa Pertamina juga melakukan pembersihan SPBU terdampak lumpur secara bertahap untuk mendukung percepatan pemulihan operasional.
“Pembersihan dilakukan untuk memastikan keamanan area pelayanan, termasuk memastikan arus listrik dalam kondisi nonaktif agar tidak terjadi risiko korsleting. Upaya ini dijalankan bersama Hiswana Migas dan berbagai pihak terkait,” ujar Fahrougi.
Fahrougi menambahkan bahwa kebutuhan BBM masyarakat saat ini mengalami lonjakan signifikan. Kebutuhan normal SPBU berada di kisaran 25 KL per hari, namun selama masa darurat meningkat menjadi sekitar 38 KL, atau naik sekitar 50 persen.
Untuk memperkuat layanan, Pertamina juga mengoperasikan dispenser modular sebagaimana yang digunakan pada SPBU Polonia (11.210.106). Modular ini disuplai melalui Mobil Tangki 16 KL berisi BBM jenis Pertamax guna melayani kebutuhan tambahan masyarakat.
Untuk diketahui, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Aceh, 18 dari 23 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor, di mana Kabupaten Aceh Tamiang menjadi wilayah dengan kerusakan terberat.
Di wilayah ini, 6 dari 7 SPBU tidak dapat beroperasi akibat terendam lumpur. Kondisi lokasi, kelistrikan, dan infrastruktur SPBU memerlukan waktu pemulihan sebelum bisa kembali berfungsi normal.
(kunthi fahmar sandy)