4. Buat Aturan Finansial Sendiri
Terapkan prinsip “delay and decide” sebelum mengeluarkan uang, terutama untuk pengeluaran besar. Tunda keputusan selama 1–3 hari dan evaluasi apakah keputusan tersebut selaras dengan kondisi dan tujuan Anda. Dengan aturan pribadi ini, Anda punya benteng logis untuk menolak godaan FOMO.
5. Bangun Kebiasaan Cek Keuangan Secara Rutin
Rajin mengecek keuangan akan membantu Anda tetap realistis dalam mengambil keputusan. Misalnya, apakah Anda sudah punya dana darurat? Apakah utang konsumtif Anda di bawah 30 persen dari penghasilan? Apakah Anda menyisihkan dana investasi dari uang "lebih", bukan dana harian?
Jika Anda sadar masih banyak prioritas yang belum tercapai, Anda akan lebih bijak menolak ajakan yang tidak penting meskipun tampaknya “menguntungkan”.
6. Kurangi Paparan Media Sosial yang Tidak Sehat
FOMO sangat sering dipicu oleh konten media sosial: pamer portofolio investasi, gaya hidup mewah, atau cuan instan. Kurangi waktu scrolling medsos, apalagi saat malam hari atau saat stres. Ganti konsumsi konten dengan edukasi keuangan dari pakar, buku, atau podcast bermanfaat. Media sosial bukan realita utuh, jangan ambil keputusan finansial dari highlight hidup orang lain.
7. Konsultasi dengan Perencana Keuangan (Jika Perlu)
Jika Anda merasa kewalahan atau sering tergoda tren finansial, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan. Perencana keuangan dapat membantu Anda menyusun rencana keuangan sesuai profil risiko. Mereka juga bisa memberi saran objektif tentang produk investasi atau tabungan.