- Membeli produk atau investasi hanya karena viral atau banyak teman yang ikut.
- Merasa cemas atau iri melihat pencapaian finansial orang lain di media sosial.
- Takut menyesal jika tidak langsung ikut berinvestasi dalam "peluang" yang ramai dibahas.
- Tidak sempat berpikir panjang sebelum mengambil keputusan keuangan.
Jika Anda pernah merasa seperti itu, berarti Anda sedang berada dalam tekanan FOMO.
2. Perkuat Mindset Keuangan Berdasarkan Tujuan Pribadi
Setiap orang punya tujuan dan kondisi finansial yang berbeda. Apa yang cocok untuk temanmu belum tentu cocok untuk Anda.
Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, Anda bisa memutuskan sendiri beberapa hal berikut.
- Tujuan jangka pendek (misalnya: dana darurat 3x gaji).
- Tujuan jangka menengah (misalnya: DP rumah atau mobil).
- Tujuan jangka panjang (misalnya: pensiun, pendidikan anak).
Dengan fokus pada tujuan sendiri, Anda akan lebih tahan terhadap godaan tren dan hype sesaat.
3. Edukasi Diri Sebelum Mengambil Keputusan
Salah satu penyebab utama FOMO adalah minimnya informasi yang akurat, sehingga kita mudah terpengaruh oleh konten atau ajakan tanpa landasan kuat. Selalu cari tahu dulu tentang produk keuangan atau investasi yang ingin diambil. Baca review dari sumber terpercaya, bukan hanya dari influencer. Anda juga bisa menanyakan pada ahli keuangan jika perlu, apalagi untuk produk dengan risiko tinggi seperti saham, forex, atau kripto. investasi yang sehat bukan berdasarkan bisikan tren, tapi atas dasar pemahaman.