IDXChannel - Barang inferior adalah jenis barang yang permintaannya cenderung menurun ketika pendapatan konsumen meningkat. Hal ini terjadi karena konsumen beralih ke barang yang dianggap lebih baik atau lebih berkualitas, yang dikenal sebagai barang normal.
Dengan kata lain, barang inferior merupakan barang yang biasanya dibeli oleh konsumen dengan pendapatan rendah atau dalam situasi ekonomi yang sulit.
Ciri-Ciri Barang Inferior
Adapun beberapa ciri-ciri barang inferior yang dihimpun dari berbagai sumber, diantaranya:
1. Permintaan Menurun Saat Pendapatan Naik
Barang inferior cenderung dibeli oleh konsumen dengan pendapatan rendah. Namun, ketika pendapatan mereka meningkat, permintaan terhadap barang ini cenderung berkurang.
2. Harga yang Lebih Terjangkau
Barang inferior sering kali memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan barang normal atau barang mewah.
3. Kualitas Relatif Rendah
Barang inferior tidak selalu berarti barang berkualitas buruk, namun biasanya dianggap kurang premium jika dibandingkan dengan barang yang lebih mahal.
Contoh Barang Inferior
Selain ciri-ciri diatas, berikut ini merupakan beberapa contoh barang inferior yang bisa Anda pahami:
1. Makanan Instan
Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka mungkin lebih memilih makanan segar atau restoran daripada makanan instan.
2. Pakaian Bekas atau Murah
Konsumen dengan pendapatan rendah mungkin lebih memilih pakaian bekas atau pakaian yang lebih murah. Namun, dengan peningkatan pendapatan, mereka akan beralih ke pakaian baru yang lebih berkualitas.
3. Transportasi Umum
Ketika pendapatan seseorang meningkat, mereka cenderung lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi daripada terus menggunakan transportasi umum.
Penting untuk dipahami bahwa barang inferior tidak selalu berkualitas rendah. Konsep ini lebih mengacu pada preferensi konsumen yang berubah sesuai dengan kondisi ekonomi pribadi mereka. Dalam ekonomi, pemahaman tentang barang inferior sangat membantu untuk menganalisis pola konsumsi dan perilaku pasar dalam berbagai situasi ekonomi.
(Shifa Nurhaliza Putri)