Sementara berdasarkan kepemilikan usahanya, bisnis retail terbagi dalam beberapa jenis. Yakni retail independen, network marketing, corporate chain (korporasi), dealer, dan franchise. Contohnya cukup banyak di Indonesia.
Lantas apa yang membedakan bisnis retail dengan pedagang grosir? Grosir memiliki skema bisnis yang kurang lebih sama dengan retail, namun pada dasarnya retail memiliki karakteristik yang berbeda.
Grosir umumnya menjual barang dalam jumlah besar kepada pelaku usaha, termasuk kepada pemilik bisnis retail. Sementara peritel menjual barang langsung ke konsumen akhir.
Mengutip HSBC (19/6), berikut ini adalah beberapa karakteristik yang membedakan bisnsi retail dengan bisnis lainnya:
- Retail menjual barang dalam jumlah satuan, bukan borongan
- Retail berhadapan langsung dengan konsumennya (penjualan langsung ke konsumen akhir)
- Retail memiliki beragam jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
- Retail menghubungkan konsumen akhir dengan produsen
Sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen, dalam eksekusi bisnisnya perusahaan retail akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk memasok barang untuk konsumen. Mulai dari produsen hingga grosir.