IDXChannel—Apa itu flexing? Dalam percakapan sehari-hari netizen, kata flexing disebut untuk merujuk pada sikap pamer pencapaian material maupun prestasi. Dalam karier, akademik, bahkan hal-hal lain.
Flexing adalah kosa kata slang, bahasa informal atau bahasa gaul yang umum digunakan dalam percakapan harian di internet. Flexing kerap dianggap berkonotasi negatif, sebab sering dipakai untuk merujuk sikap pamer yang berlebihan.
Flexing juga sering dianggap negatif sebab sikap pamer yang ditunjukkan seseorang di media sosial biasanya bertujuan untuk menyombongkan diri secara halus, sembari mengintimidasi atau merendahkan pihak lain.
Mengutip MM Guardian (5/6), kiasan ‘flex’ diambil dari gerakan binaragawan ketika melenturkan ototnya untuk menunjukkan kekuatan fisik. Kata pertama kali digunakan sebagai slang secara mainstream oleh rapper Ice Cube pada 1993.
Jangan heran bila Anda menemui sebutan flexing di media sosial, sebab sikap-sikap pamer individual ini memang makin lumrah bermunculan di platform-platform media sosial. Mulai dari flexing gaji dua digit di usia muda, flexing body goals, dan sebagainya.
Flexing juga dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi individu untuk memasang target yang irasional dalam karier dan akademik. Padahal, perjalanan karir tiap orang berbeda-beda.
Individu tidak bisa menggunakan pencapaian orang lain sebagai patokan. Perjalanan hidup dan perkembangan seseorang berjalan sesuai waktunya sendiri-sendiri. Sehingga memandingkan capaian diri dengan orang lain, seringkali tidak tepat dan tidak bijak.
Apa yang membuat seseorang melakukan flexing? Mengutip Prudential, berikut ini adalah beberapa penyebab sikap flexing yang ditunjukkan seseorang.
Apa Itu Flexing? Sebab di Balik Sikap Pamer dan Sombong
1. Percaya Diri Rendah
Kepercayaan diri yang rendah tidak selalu berwujud sikap pemalu dan tidak enakan. Ada kalanya orang dengan rasa percaya diri rendah, justru membesar-besarkan diri untuk memenuhi rasa percaya dirinya yang rendah.
Orang yang tidak percaya diri berpotensi memerlukan pengakuan atau validasi dari orang lain agar merasa cukup. Akibatnya, tanpa sadar mereka menutup kekurangan itu dengan cara menyombongkan diri.
2. Sifat Iri
Flexing juga bisa disebabkan oleh sifat iri dan tidak mau kalah dengan pencapaian orang lain. Ini berasal dari ketidakmampuan diri untuk merasa cukup, meskipun pencapaiannya sudah memuaskan. Maka jangan heran bila melihat seseorang flexing karena kecemburuan irasional atas pencapaian orang lain.
3. Ingin Tampil Lebih Baik
Ini masih berkaitan dengan sifat iri. Kebiasaan flexing juga bisa disebabkan karena ingin tampil lebih baik dari orang. Ada dorongan untuk membuktikan diri di hadapan orang lain, sehingga ia merasa perlu memamerkan pencapaiannya ke orang lain.
Kebiasaan flexing dapat berpotensi membuat individu untuk mengambil keputusan yang ceroboh. Misalnya, berbelanja berlebihan hanya demi tampil lebih baik, menjadi terlalu ambisius mengejar sesuatu tanpa memedulikan kapasitas dan kondisi.
Itulah penjelasan singkat tentang apa itu flexing dan sebab-sebab di balik sikap pamer berlebihan. (NKK)